History

Sekolah Kristen Tunas Bangsa didirikan di bawah Yayasan Harapan Bangsa, sebuah yayasan Kristen dengan misi untuk membangun generasi yang memiliki karakter seperti Kristus. Pada tahun 2020, Sekolah Kristen Tunas Bangsa memiliki kampus sekolah di Sunter, Gunung Sahari, Citra, Grand Cakung, Cikarang, Depok, Green Ville, dan Gading Serpong. Di luar Wilayah Jakarta Raya, juga terdapat sekolah-sekolah Tunas Bangsa yang dijalankan secara independen di Denpasar dan Kupang. Kami diberkati oleh Tuhan untuk dipercayakan membangun kehidupan sejumlah besar anak muda.

Namun, perjalanan untuk mencapai posisi ini tidaklah mudah. Sekolah ini dimulai dengan sangat kecil, berawal dari visi yang diberikan oleh Tuhan untuk membawa pengaruh bagi generasi. Dengan setia menjalankan visi tersebut, kami telah melihat tangan Tuhan yang membimbing kami hingga ke posisi ini. Inilah kisah kami.

Kelahiran Sekolah Kristen Tunas Bangsa Konsepsi sekolah ini dimulai dengan visi yang dipercayakan oleh Tuhan kepada Bapak Samiton Pangellah, salah seorang penatua Gereja Abbalove Ministries. Beliau memiliki keinginan kuat untuk membangun sebuah sekolah yang mengajarkan kepada anak-anak muda tentang Tuhan dan memiliki karakter seperti Kristus. Seiring berjalannya waktu, Tuhan memungkinkan beliau bertemu dengan beberapa orang lain yang memiliki beban yang sama dan siap untuk membangun visi tersebut.

Pada bulan Juli 1992, visi tersebut terwujud dalam pembukaan Sekolah Kristen Tunas Bangsa yang pertama, di Jl. Gunung Sahari XI, Jakarta Pusat. Pada saat itu, sekolah ini berada di bawah naungan yayasan "Yayasan Pelayanan Bersama Indonesia". Ada 36 siswa yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kami pada saat itu.

Sejak awal, sekolah ini selalu berfokus pada penerapan pendidikan karakter, dengan visi untuk keselamatan anak-anak bangsa ini. Para pemimpin belajar dari Institute of Basic Life Principles tentang bagaimana menerapkannya dalam pendidikan untuk mengembangkan siswa-siswa dengan karakter seperti Kristus, dan Sekolah Kristen Tunas Bangsa menjadi salah satu pelopor dalam pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan Firman Tuhan di dalamnya.